3 Langkah Mudah Agar Kita Merasakan Bahagia

Bahagia. Ya, itulah kata yang sangat sering kita ucapkan dalam hidup kita. Semua orang ingin mendapatkannya tanpa terkecuali siapapun. Tua, muda, kaya, miskin, semua ingin merasakan perasaan bahagia dalam hidupnya. Permasalahannya sekarang adalah apakah semua orang itu pasti akan merasakan bahagia dalam hidupnya? Tidak..! Mengapa? Karena ini sangat bergantung dari bagaimana diri kita untuk menyikapinya.

Lalu, apa sebenarnya arti bahagia itu sendiri?

Andrew Matthes dalam bukunya Being HAppy: A Hand book to Greater Confidence and Security, menjelaskan bahwa yang menentukan kebahagiaan kita bukanlah apa yang terjadi pada kita, melainkan bagaimana reaksi kita terhadap hal-hal yang terjadi pada kehidupan kita. Kita juga bertanggung atas kebahagiaan itu sendiri. Untuk bahagia, kata Andrew, Fokuskan pikiran kita pada pikiran-pikiran bahagia. Kita adalah pengendali pikiran kita sendiri.

Kebahagiaan Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan. Berbagai pendekatan filsafat, agama, psikologi, dan biologi telah dilakukan untuk mendefinisikan kebahagiaan dan menentukan sumbernya.

Yup, itulah bahagia.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana sikap yang perlu kita terapkan agar bahagia dapat kita raih dalam hidup kita? Mudah saja, ikuti tiga petunjuk praktisnya di bawah ini..

Berikan sikap untuk mudah memaafkan

Memaafkan seseorang memang tak semudah yang kita bayangkan. Jika perasaan kita telah dipenuhi dendam, jangankan untuk memaafkan, menengok masalah tersebut saja kadang sudah cukup untuk membuat diri kita berapi-api. Jika memang demikian, cobalah untuk kendalikan diri kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan agar perasaan marah tersebut hilang dengan sendirinya. Bisa dengan duduk, berwudhu, hingga shalat untuk menenangkan jiwa.

Apa sih manfaatnya jika kita memiliki jiwa yang lapang untuk bisa memaafkan kesalahan orang lain dalam hidup kita? Banyak! Dan yang berkaitan dengan kebahagiaan kita ini adalah seolah-olah hidup kita ini akan terasa ringan tanpa beban. Bandingkan jika diri kita ini hidup dengan perasaan dendam dan penuh kemarahan jika ada seseorang yang bersalah kepada diri kita? Apanya yang bisa dinikmati dari indahnya dunia ini? Yang ada dalam hari-hari kita ini hanyalah rasa dendam, benci, dan perasaaan tak tenang serta gelisah yang akan selalu membebani kita. Dampaknya? Ya, begitulah. Hidup kacau, badan sakit karena perasaan kita sendiri, dan hidup pun tidak terarah seperti apa yang kita targetkan karena kita selalu berkutat dengan perasaan dendam kita sendiri.

Dengan hidup yang tanpa beban karena dapat dengan mudah memaafkan, hidup kita pun akan terasa lebih bahagia. Apa buktinya? Tidak ada lagi rasa benci dan dendam dalam hati, sehingga akan membuat hati kita akan terasa lebih suci dari dosa. Jika kita mudah memaafkan, bukankah kita akan lebih banyak teman dalam hidup kita. Tahu sendiri kan bagaimana enaknya memiliki banyak teman yang akan senantiasa menawarkan bantuannya saat kita dalam kesusahan?
Lagi pula secara kodratnya manusia memang tempatnya salah, jadi kenapa harus kita simpan dalam-dalam kesalahan mereka tanpa memaafkannya? Bukankah kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT? Jika Allah SWT saja mau untuk memaafkan dosa dan kesalahan umatnya, kenapa kita tidak?

Tingkatkan rasa syukur kita

Bersyukur adalah perbutan yang mulia. Secara gampangnya, syukur ini ibarat kita menghargai anugerah apapun yang telah diberikan seseorang yang dalam hal ini adalah Allah SWT kepada kita.seperti yang telah dijanjikanNya, dengan kita banyak kita bersyukur atas apapun yang kita miliki sekarang ini, niscaya kenikmatan yang telah kita miliki akan semakin ditambah, ditambah, dan akan terus ditambahkan olehNya. Pandai-pandailah untuk bersyukur agar hidup kita ini selalu penuh keberkahan dan selalu dilipatgandakan setiap kenikmatan yang kita punya.

Lalu, apa hubungannya jika kita kaitkan rasa syukur kita ini kepada perasaan bahagia yang akan kita terima dalam menjalani hidup ini?
Dengan kita banyak bersyukur, kita akan lebih menghargai apapun yang kita miliki. Sehingga, meski itu baik, sedang, bahkan buruk pun sebuah hal yang kita miliki akan tetap kita syukuri dan akan selalu menentramkan hati kita. Apakah mungkin demikian? Ya, mengapa tidak? Cobalah sekali waktu kita rasakan bagaimana bedanya antara saat kita pandai sekali untuk mensyukuri nikmat yang kita peroleh dengan bersikap acuh terhadap nikmat yang kita peroleh tersebut. Tentu akan ada bedanya bukan..?
Paling tidak adalah perasaan lega yang akan menghiasi hati kita. Nah, berawal dari sinilah kebahagiaan ini akan muncul. Setelah kita merasa hidup yang penuh kelegaan, tanpa tekanan, dan serasa bebas, apalagi yang kita rasakan? Tentunya adalah kita akan lebih mudah dalam menangkap kebahagiaan. Semuanya akan terasa indah.

Jangan perbesar sesuatu yang semestinya kecil

Apa itu maksudnya? Jika kita memiliki sebuah masalah, katakanlah sebuah masalah sepele yang kerap kali menimpa kita, jangan dengan hanya emosi yang tak terkendali kita lantas menjadikannya sebagai sebuah permasalahan yang besar. Hindari berperilaku bodoh seperti ini. Mengapa? Jelaslah, ini hanya tindakan bodoh yang tidak akan pernah ada manfaatnya. Bayangkan saja betapa repotnya hidup kita jika harus dipenuhi oleh masalah-masalaha yang bahkan mungkin semestinya tidak perlu dipermasalahkan!

Dengan kita senantiasa menjaga sikap, mengendalikan perasaan dan pikiran, kita akan lebih mudah dalam mengatur suasana hidup kita. Kita akan lebih mudah dalam mengidentifikasikan masalah-masalah yang butuh penyelesaian serius dan masalah yang tidak butuh penyelesaian berlarut-larut bahkan hingga dibesar-besarkan. Jika kita mampu mengendalikan masalah tersebut agar tetap berada dalam jalur penyelesaiannya, bukan tidak mungkin jika hidup kita akan semakin terasa lebih mudah karena tidak akan pernah ada beban berat yang kita rasakan. Bagaimana imbasnya jika hal iu terjadi?
Ya, kehidupan yang membahagiakanlah yang akan kita dapat. Hidup yang penuh kemudahan dan hidup yang penuh keindahan karena minimnya masalah.

Sungguh membuat hidup kita menjadi lebih bahagia itu sangat mudah bukan? Yang terpenting adalah adanya kemauan yang kuat dari dalam diri kita untuk berubah. Seimbangkan antara pikiran dan perasaan untuk memulainya, karena pada awal mencobanya biasanya hal ini akan cukup berat karena pengaruh kebiasaan dulu kita yang belum hilang. Hanya orang-orang yang yakin akan bisa melakukannya lah yang akan bisa menerapkan semua ini demi kehidupannya yang akan semakin bahagia.

Ingat, kebahagiaan itu muncul dari dalam hati. Bukan karena keadaan!
Bukan karena paksaan, tapi hatilah yang akan menilainya. Semua yang berawal dari hati, niscaya kembalinya akan ke hati juga. Begitu pula kebahagiaan yang kita rasakan, jika kita mulai dari hati maka kebahagiaan hidup kita tersebut akan kembali ke hati kita.
Bersemangat..!!