Dua Sahabat Di Medan Perang


Betapa hancurnya hati seorang prajurit Perang Dunia I ketika dia mendengar berita bahwa sahabat karibnya gugur dalam medan pertempuran yang jauh dari markas. Dia meminta izin dari letnannya untuk diperbolehkan menjemput tubuh sahabatnya yang gugur itu.

�Kamu boleh saja pergi,� kata Sang Letnan, �tetapi usahamu itu tidak sepadan. Kawanmu sudah mati dan kamu malah bisa ikut mati di sana.�

Tanpa mempedulikan nasihat atasannya, prajurit muda itu tetap saja pergi. Dengan perjuangan yang luar biasa, akhirnya dia berhasil menemukan sahabatnya. Sembari memanggul mayat sang sahabat, ia pulang ke markas. Di tengah jalan, ternyata prajurit muda itu sendiri tertembak dan terluka parah.

Di markas, Sang Letnan memeriksa keadaan prajurit yang terluka parah itu, dengan sendu Sang Letnan berkata, �Sudah kubilang, usahamu akan percuma saja. Sahabatmu sudah mati dan� kamu juga akan mati�.�

�Tidak percuma, Pak.�� lirih prajurit muda itu.
�Apa maksudmu �tidak percuma�?� tanya Sang Letnan. �Sahabatmu sudah mati!�

�Tidak percuma, Pak,� jawab prajurit muda itu. �Ketika saya menemukannya, dia masih hidup� dan dia sempat berkata,
�Bud, aku tahu� kamu pasti datang�.��