Bermimpilah !!!

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia� , itu adalah sepotong lirik dari lagu Laskar pelangi yang dinyanyikan oleh grup Nidji. Bila kita renungi dalam-dalam makna dari lirik tersebut maka mungkin dapat saya simpulkan bahwa mimpi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu yang ingin sukses dan bersaing di tingkat dunia.

Mimpi�, memang benar mimpi sangat dibutuhkan oleh kita untuk meraih kesuksesan, tidak ada orang yang super sukses pada saat ini yang tidak memiliki mimpi. Bill Gates bermimpi ia ingin memiliki produk yang akan ada di setiap rumah sehingga terlahirlah Microsoft Windows. Walt Disney bermimpi bahwa ia ingin melihat seekor tikus bisa menari sehingga terciptalah karakter micky mouse
yang menjadi ikon dari perusahaan Walt Disney yang masih eksis sampai saat ini, Wright bersaudara bermimpi bahwa mereka ingin agar manusia dapat terbang seperti burung sehingga terciptalah pesawat terbang. Ini hanyalah beberapa contoh yang membuktikan bahwa banyak orang-orang sukses yang memulai langkahnya dengan berrmimpi.

Bahkan para trainer atau motivator kelas dunia pun menyarankan jika kita ingin mebangun kesuksesan kita maka hal yang pertama kali kita lakukan adalah dengan bermimpi. Apa yang kita inginkan,mau menjadi apa kita 1 tahun lagi ,5 tahun lagi, 10 tahun lagi, atau bahkan ketika kita sudah tidak ada di dunia ini,seperti apa kita ingin dikenang. Setelah itu kita renungkan betapa bahagianya kita ketika berhasil meraih mimpi kita itu dan betapa sengsaranya kita jika kita tidak berhasil meraihnya. Hal ini dapat membuat kita termotivasi untuk terus bekerja keras serta cerdas dalam upaya kita untuk meraih mimpi itu.

Mengingat betapa pentingnya untuk memiliki mimpi, maka saya mengajak teman-teman sekalian untuk bermimpi, jangan pernah takut untuk bermimpi !!! tidak ada yang melarang kita untuk bermimpi ,bermimpi itu gratis. Jangan hiraukan apa yang orang katakan tentan mimpi kita ,tetaplah fokus untuk meraih impian kita walaupun orang-orang di sekitar kita menganggap impian kita adalah sesuatu yang mustahil. Ingatlah bahwa seorang penghayal adalah orang yang kerjanya hanya bermimpi saja tanpa berusaha untuk merealisasikannya. Sedangkan pemimpi sejati adalah orang yang berani bermimpi serta berani pula bekerja keras untuk merealisasikan mimpinya.

Selamat bermimpi !!!

Dan selamat berusaha untuk merealisasikannya!!!

Salam SUKSES !!!




(INGIN DAPAT UANG DARI BISNIS ONLINE ??? KLIK DIBAWAH)
http://tinyurl.com/66n3l8

READ MORE - Bermimpilah !!!

Inspiring Word

Berikut ini adalah beberapa perkataan yang dapat menginspirasi kita untuk lebih bersemangat dalam meraih cita-cita kita :

� Cara paling efektif mencapai masa depan yang cerah adalah dengan menghadapi masa kini secara berani dan konstruktif . (Rollo May) �

� Waktu mengerutkan wajah. Kehilangan antusiasme akan mengerutkan jiwa . (Waterson Low) �

� Tak ada orang pesimis yang pernah menemukan rahasia di balik bintang-bintangatau berlayar ke pulau yang tak tercantum di dalam peta atau membuka surge baru untuk jiwa manusia . (Hellen Keller) �

� Selalu diperlukan keadaan gawat untuk kemajuan. Karena adanya kegelapan, maka dibuat lampu. Karena adanya kabut, maka dibuat kompas. Rasa lapar mendorong kita bereksplorasi. Dan adanya depresi mengajari kita tentang nilai sebenarnya dari sebuah pekerjaan. (Victor Hugo) �


� Antusiasme atas semangat yang besar adalah dasar dari semua kemajuan. Dengan adanya antusiasme, aka nada kepandaian, kecakapan dan prestasi. Tanpa antusiasme yang ada hanya alibi. (Henry Ford) �

� Pertama-tama tanyakan pada diri anda, apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi? Lalu persiapkan diri untuk menerimanya. Lalu teruskan untuk memperbaiki yang terburuk. (Dale Carnegie) �

� Tiga hal penting yang diperlukan untuk meraih sesuatu yang berarti adalah pertama : kerja keras, kedua : berpegang pada kata-kata yang berakhir dengan tif, ketiga : akal sehat. (Thomas A.Edison) �



(INGIN DAPAT UANG DARI BISNIS ONLINE ??? KLIK DIBAWAH)
http://tinyurl.com/66n3l8
READ MORE - Inspiring Word

Kisah Sepatu Abu Kosim


Abu Kosim adalah seorang laki-laki setengah baya yang hidup di kota Bagdad. Badannya kurus dan kecil, jenggotnya mirip jenggot kambing. Ia hidup seorang diri di rumah yang cukup sederhana. Selama ini Abu Kosim dikenal sebagai orang yang pelit pada dirinya sendiri. Barang-barang yang dimilikinya tidak akan dibuang atau diberikan kepada orang lain sebelum terlihat amat dekil.

Salah satunya adalah sepatu. Sepatu terbuat dari kulit unta yang telah dipakai bertahun-tahun itu tetap dipertahankan meskipun sudah sangat dekil, berlubang di sana-sini dan menyebarkan bau tidak sedap. Suatu hari Abu Kosim bertemu dengan sahabat lamanya di kolam renang. Di tempat tersebut sahabatnya berjanji akan membelikan sepatu baru. "Karena saya lihat sepatu kamu sudah bau tong sampah," kata sahabatnya sedikit menyindir. "Wah, kalau begitu terimakasih," ucap Abu Kosim tanpa merasa tersindir sedikit pun. Sewaktu Abu Kosim selesai mandi, di dekat sepatu bututnya ada sepatu baru yang amat bagus.

Warnanya hitam dengan hiasan warna emas di sana-sini. "Sahabatku memang baik," gumam Abu Kosim tercengang melihat sepatu itu. Ia kira sepatu itu dari sahabatnya. Tanpa berpikir panjang lagi ia memakainya dan membawanya pulang. Tetapi apa yang terjadi? Tidak lama setelah Abu Kosim duduk di ruang tamu rumahnya, datang seorang pengawal kerajaan membawa surat penangkapan. "Apa salah saya?" tanya Abu Kosim. "Kamu telah mencuri sepatu Gubernur," jawab pengawal. "Mencuri? Yang benar saja," Abu Kosim merentangkan tangannya. "Tadi saya memang baru diberi sepatu baru oleh sahabat lama saya. Bukan mencuri seperti yang kamu tuduhkan!" Abu Kosim tidak terima. "Saya hanya diminta menangkap tuan. Kalau keberatan, silakan tuan kemukakan alasan tuan di persidangan," ujar pengawal.

Akhirnya dengan terpaksa Abu Kosim mengikuti pengawal. Di balairung ia sudah ditunggu Gubernur beserta Tuan Hakim. "Abu Kosim, kamu telah mencuri sepatu Gubernur dan menukarnya dengan sepatumu. Karena kamu telah melanggar hukum, kamu didenda 50 dinar," kata Hakim usai membacakan kesalahan Abu Kosim. Tanpa memberi alasan lagi Abu Kosim mengeluarkan uang dendanya dan mengembalikan sepatu Gubernur serta mengambil sepatu bututnya. "Sepatu ini benar-benar membuat sial!" sungut Abu Kosim begitu keluar dari balairung, "lebih baik dibuang di sungai saja," putusnya kemudian.

Hari itu juga, sebelum sampai di rumah Abu Kosim membuang sepatunya ke sungai. Namun dasar sedang sial, sepatu yang dibuang itu ternyata tersangkut di jala seorang nelayan miskin. Beberapa jam kemudian datang pengawal membawa surat penangkapan. "Sepatu yang kamu buang telah merusak jala seorang nelayan miskin, sehingga ia tidak mendapatkan ikan," alasan pengawal. Untuk kedua kalinya di hadapan Gubernur Abu Kosim didenda. Kali ini dia harus mengganti segala kerugian yang diderita nelayan itu, gara-gara sepatu bututnya. "Benar-benar sepatu sialan!" umpat Abu Kosim begitu kembali ke rumah, "Mungkin aku harus membuangnya di tempat yang tidak dilalui orang," terusnya sambil berpikir keras. Malam harinya Abu Kosim berjalan menyusuri kota dan menemukan bangunan kuno tertinggi di Kota Bagdad.

Di atas genteng bangunan itulah ia membuang sepatunya. Ternyata apa yang diperkirakan Abu Kosim meleset. Memang bangunan itu tidak dilewati orang, tetapi di situ ada penghuninya, yaitu seekor kucing. Karena merasa terganggu dengan bau busuk sepatu Abu Kosim, kucing tersebut menjatuhkannya. Pada saat itu di bawah gedung ada seorang laki-laki lewat dan sepatu Abu Kosim mengenai kepalanya. Lakilaki itu langsung mengadu-kan kepada Gubernur.

Sekali lagi Gubernur memanggil Abu Kosim. "Untuk ketiga kalinya kamu membuat kesalahan, karena itu selain didenda kamu juga ditahan selama satu minggu!" Hakim memutuskan di persidangan. Nah, di dalam sel itulah Abu Kosim baru sadar akan sifat pelitnya selama ini yang ternyata telah menyengsarakannya dan menyengsarakan orang lain. Setelah keluar dari penjara ia menghadap Gubernur. "Yang mulia, saya ingin membuat perjanjian," kata Abu Kosim sungguh-sungguh, "saya akan membuang sepatu butut ini dan akan membeli sepatu baru. Dengan begitu apa pun yang terjadi akibat sepatu ini jangan dikaitkan dengan saya," katanya lagi. Gubernur tersenyum tanda setuju. Terlebih lagi setelah Abu Kosim berjanji akan merubah sifat pelitnya selama ini.

READ MORE - Kisah Sepatu Abu Kosim